
reaksi elektrokimia beserta contohnya
- ayubdova
- 0
- Posted on
Reaksi oksidasi-reduksi atau redoks , melibatkan perubahan dalam keadaan oksidasi pereaksi pereaksi . dalam kebanyakan contoh sederhana terdapat kehilangan electron yang sesungguhnya oleh satu peraksi dan perolehan electron padanannya oleh pereaksi yang lain . bila aliran electron yang menyertai suatu reaksi membentuk arus listrik , maka perubahan kimia itu dirujuk sebagai elektrokimia.
Asas kesertamertaan dan kesetimbangan yang berlaku untuk reaksi elektrokimia dapat juga diterapkan untuk reaksi reaksi redoks dalam larutan .
elektrokimia adalah disiplin ilmu kiia yang mempelajari tentang perubahan zat yang menghasilkan arus listrik atau perubahan kimia disebabkan arus listrik
Reaksi elektrokimia dapat dibagi menjadi dua :
Sel volta / sel gavani | Sel elektrokimia |
Energi → kimia energy listrik | Energi → listrik energy kimia |
Reaksi → pada katoda : reduksi
Anoda : oksidasi |
Reaksi → pada katoda : reduksi
Anoda : oksidasi |
Katoda : kutub +
Anoda : kutub – |
Katoda : kutub –
Anoda : kutub + |
Contoh : sel kering , sel aki | Contoh : penyepuhan pemurnian logam |
-
Sel volta (sel galvani)
Sel volta adalah suatu sel yang didalam nya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan energy listrik .energi yang terjadi disebabkan adanya beda potensial anatara electrode positif (katode) dan electrode negative (anode )
Pada katode terjadi reaksi reduksi sedangkan pada anode terjadi reaksi oksidasi , sehingga terjadi aliran electron dari anode dan katode
- Deret volta
Unsure unsure dapat disusun berdasarka nilai potensial reduksinya yang disebut deret volta . deret volta disusun berdasarkan nilai potensial reduksi yang makin besar . untuk diingat bahwa hydrogen memiliki potensial reduksi 0 volt
Makin kekanan nilai potensial reduksi makin besar , sehingga makin mudah direduksi atau sifat oksidator makin kuat dan sebaliknya
- Li sampai Ni mudah mengalami oksidasi , umumnya bersifat reduktor .
- Cu sampai Au umumnya mudah mengalami reduksi , umumnya bersifat oksidator .
- Unsur yang disebelah kiri (E0 lebih kecil ) dapat mereduksi (membebaskan,mengusir, ,mendesak,mengendapkan )unsure yang disebelah kanan (E0 lebih besar )
- Semakin kekanan , sifat reduktor makin lemah (sukar teroksidasi )
Cara praktis menghafal deret volta :
Liat Kalo Baginda Caisar Nanti Mangkat AlaMana Akhir (air/H2O) Zaman Crita Fenuh Nikmat (H)Crupuk Hangus Agaik Pait Au
rangkaian selvota
Jika dilihat dari deret volta ,posisi Cu dikanan dan Zn dikiri , sehingga nilai potensial reduksi Cu lebih besar dibandingkan potensial reduksi Zn . maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1/2 reaksi yang terjadi .
Selain dengan cara penjumlahan diatas , untuk mencari E0sel dapat menggunakan rumus
Notasi penulisan sel volta
Zn l Zn2+ l l Cu l Cu2+
Anoda katoda
Tanda l l disebut jembatan garam
Baca juga :
- 11-25 Latihan Soal Reaksi Redoks Beserta Pembahasannya
- 40 Soal Latihan Reaksi Redoks Serta Pemahasannya
- 26-30 Latihan Soal Reaksi Redoks Beserta Pembahasannya
- 31-40 Latihan Soal Dan Pembahasan Reaksi Redoks
- Faktor-Faktor Terjadinya Korosi Serta Cara Mencegah Terjadinya Korosi
- Bagaimana Proses Terjadinya Korosi Pada Besi ?
- Penurunan Titik Beku Larutan Pada Sifat Koligatif Larutan
- Penerapan Sifat Koligatif Larutan Dalam Kehidupan Sehari Hari
- Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Kenaikan Titik Didih Larutan
- Sifat Koligatif Larutan Penurunan Tekanan Uap
- Menyetarakan Reaksi Redoks Metode Setengah Reaksi Dan Perubahan Bilangan Oksidasi
- reaksi elektrokimia beserta contohnya
- Struktur Atom Dan Partikel Dasar Atom Dan Penemunya
- Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)
- Pegertian Ikatan Kimia , Ikatan Ion , Pembentukan Ikatan Ion
2.Aspek kuantitatif elektrolisis
Elektrolisis adalah peruraian zat elektrolisis dengan menggunakan arus listrik searah . dalam sel elektrolisis digunakan 2 elektroda yaitu :
- Katoda kutub negative, terjadi reaksi reaksi reduksi
- Anoda kutub positif ,terjadi reaksi oksidasi
Agar mudah mengingat nya (untuk membedakan dari sel volta )
K N A P E : Katode Negative Anode Positif sel Elektrolisis
Reaksi pada katode dan anode
Ada 2 jenis electrode yang harus diketahui berkaitan dengan reaksi dikatode dan dianode yaitu :
- Electrode inert (Pt,C,Au) : yaitu electrode yang tidak ikut bereaksi
- Elektrode tidak inert (selain Pt,C,Au ) yang akan teroksidasi pada anode .
Reaksi di katode
- Ion logam I A , II A , Al3+ , dan Mn2+ dalam larutan tidak direduksi , yang direduksi adalah air
2H2O(l) + 2 e– → 2OH–(aq) + H2(g)
- Ion logam selain nomor 1 dalam larutan akan direduksi menjadi endapan logam nya
Lx+ (aq) + xe– → L(s)
- Ion H+ direduksi menjadi gas H2
2H+ + 2e– →H2
Reaksi di anode
- Jika anion merupakan sisa asam oksi atau garam oksi seperti SO42- , PO43- , NO3– dan lain lain , maka yang dioksidasi adalah H2O
2H2O(l) → O2(g) + 4 H+ (g) + 4 e–
- Ion halide akan teroksidasi menjadi halogen
2X–(aq) → X2(s) + 2e–
- Ion OH– teroksidasi menjadi air dan O2
4 OH– →2H2O + O2 + 4 e–
Hukum dasar elektrolisis disusun dan ditulis oleh Michael Faraday (1791-1867). Berdasarkan percobaan yang dilakukan , faradaymenemukan hubungan kuantitatif antara masa zat yang dihasilkan dengan jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis berlangsung . hasil pecobaan itu dikenal dengan hukum faraday .
Hukum faraday I
massa zat yang dihasilkan suatu elektrode dalam proses elektrolisis berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan
Apabila arus listrik 1 faraday dialirkan kedalam sel maka akan dihasilkan 1 ekuivalen zat yang disebut dengan massa ekuivalen zat itu , disingkat e . arus sebesar 1 faraday mengalirkan 1 mol elektron .
Contoh :
- Ag+ (aq) + 1 e– → Ag (s)
1 mol 1 mol 1 mol Ag
Ion Ag+ elektron
1 mol ion Ag+ membutuhkan 1 mol elektron (1 F) untuk mendapatkan 1 mol Ag . jadi , 1 F menghasilkan 108 gram Ag atau e Ag = 108 : 1
- Cu+2 (aq) + 2 e– → Cu (s)
2 mol 2 mol 2 mol Cu
Ion Cu+2 elektron
½ mol ion Cu+2 membutuhkan 1 mol elektron (1 F) untuk mendapatkan mol Cu . jadi , 1 F menghasilkan 63,5 : 2 gram Ag atau e Ag = 63,5 : 2
Dapat disimpukan e = Ar : z
Keterangan :
e = Masa ekuivalen
Ar = masa atom relative
Z = jumlah muatan
Terbukti bahwa masa zat yang dihasilkan berbanding langsung dengan jumlah elektron yang dialirkan melalui larutan yang mengandung ion tersebut , sedangkan jumlah elektron yang dialirkan berhubungan dengan muatan listrik yang digunakan . satuan banyak nya arus listrik yang digunnakan adalah coloumb , yaitu kuat arus dalam amper dikali waktu dalam detik
rumus:
C = I x t
jadi muatan 1 mol elektron =
Angka 96.500 coulomb /mol disebut dengan teta
pan faraday (F)
1 F = 96.500 coulomb
Keterangan :
W = masa zat yang dihasilkan (gram)
F = tetapan faraday
i = kuat arus (ampere)
t = waktu (sekon)
contoh soal :
- Dalam elektrolisis FeSO4 (aq) digunakan listrik sebesar 0,4 faraday . hitug Fe yang dihasilkam dikatode !
Jawab :
FeSO4 (aq) → Fe+2(aq) + SO4 -2 (aq)
Katode (-) : Fe+2(aq) + 2 e- → Fe (s)
Z = 2
W Fe = e x F gram
= 56 : 2 x 0,4 gram = 11,20 gram
- Kedalam 100 ml larutan Cu2Cl 2 M dialirkan arus sebesar 10 amper . berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan semua ion tembaga ?
- Arus sebesar 0,1 faraday dialirkan kedalam 500 ml larutan KI , apabila volume larutan dianggap tetap , berapa pH larutan setelah dielektrolisis selesai ?
Hukum Faraday II
Massa zat yang dihasilkan pada suatu electrode berbanding lurus dengan masa ekuivalen zat
contoh soal :
1. jika