
Sifat Koligatif Larutan Penurunan Tekanan Uap
- ayubdova
- 0
- Posted on
Hallo adik adik kimia , salam kimia! Nah kali ini kita akan membahas materi mengenai Penurunan Tekanan yang merupakan salah satu sifat dari koligatif larutan . nah pernah kah adik adik melihat melihat peristiwa penguapan pada saat memanaskan air ? Pada peristiwa penguapan terjadi perubahan dari zat cair menjadi gas. Jika zat cair dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup maka zat tersebut akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh. nah adik adik mesti tau nih Pada keadaan ini proses penguapan tetap berlangsung dan pada saat yang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju penguapan sama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadi kesetimbangan dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya. Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut tetapi reaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang disebabkan oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh.
kuy kuy kita bahas sampai tuntas materinya !
Penurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan Uap adalah berkurangnya tekanan uap suatu larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya.Besarnya tekanan uap bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki gaya tarik-menarik anatr partikel relatif besar berarti sukar menguap, mempunyai tekanan uap yang relatif rendah, contohnya garam, gula, glokol, dan gliserol. Sebaliknya, zat yang memiliki gaya tarik-menarik antar partikel relatif lemah, berarti mudah menguap, mempunyai tekanan uap yang relatif tinggi. Zat seperti itu dikatakan mudah menguap atau atsiri (volatile), contohnya etanol dan etanol.
Tekanan uap suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik molekul-molekul cairan bertambah besar, sehingga lebih banyak molekul yang dapat meninggalakn permukaan cairan memasuki fase gas. Akibatnya, konsentrasi uap semakin besar dan dengan demikian tekanan uap semakin besar.
Baca juga : Penurunan Titik Beku Larutan Pada Sifat Koligatif Larutan
Molekul-molekul zat cair yang menguap meninggalkan permukaannya menyebabkan terjadinya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul-molekul zat cair menguap semakin tinggi pula tekanan uap zat cair. Tekanan uap dipengaruhi oleh temperatur dan jumlah zat terlarut. Semakin tinggi tempratur maka semakin tinggi tekanan uap zat cair.
Molekul-molekul zat terlarut akan menghalangi penguapan zat terlarut, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah dari pada tekanan uap pelarut murni.
Besarnya perbedaan antara tekanan uap pelarut murni dengan tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan uap (∆P)
∆P = P˚─ P
Nilai penurunan tekanan uap larutan dapat dikaitkan dengan fraksi mol terlarut. Telah diketahui bahwa Xpel + Xter = 1, sehingga Xpel = (1-Xter), maka persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk lain sebagai berikut:
Keterangan :
P˚= tekanan uap pelarut murni
P = tekanan uap larutan
X1O = fraksi mol pelarut
X2 = fraksi mol zat terlarut
Bagaimanakah pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut dan tekanan uap larutan? Jika zat terlarut bersifat volatil, maka uap dipermukaan larutan terdiri atas uap pelarut dan uap zat terlarut. Akan tetapi, jika zat terlarut sukar menguap, maka uap di permukaan larutan hanya terdiri dari uap zat terlarut saja.
francois marie raoult, (1830-1901). Raoult menemukan bahwa tekanan uap suatu komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan.
Jika zat terlarut sukar menguap, maka uap di permukaan larutan terdiri atas uap zat pelarut saja. Jika demikian, maka tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut.sesuai dengan hukum raoult, tekanan uap pelarut bergantung pada fraksi molnya.
Penuruan tekanan uap merupakan zat terlarut, artinya bahwa penurunan tekanan uap tidak bergantung pada zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi (fraksi mol). Fraksi mol yang sama akan mempunyai penurunan tekanan uap yang sama pula.
Pada tahun 1887, F.M. Roult (1830-1901) menyatakan bahwa penurunan tekanan uap relatif (P˚─ P) atau ∆P berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
Baca Juga : Penerapan Sifat Koligatif Larutan Dalam Kehidupan Sehari Hari
Semakin besar fraksi mol zat terlarut dalam larutan maka semakin besar tekanan uapnya.
Dari persamaan diatas dapat diturunkan suatu rumus untuk menghitung tekanan uap larutan, sehingga didapatkan :
Keterangan :
∆P= penurunan tekanan uap
P˚= tekanan uap pelarut murni
P = tekanan uap larutan
X1 = fraksi mol zat pelarut
X2= fraksi mol zat terlarut
n1 = mol zat pelarut
n2 = mol zat terlarut
Penurunan tekanan uap merupakan sifat koligatif larutan, artinya bahwa penurunan tekanan uap tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi (fraksi mol). Fraksi mol yang sama akan mempunyai penurunan tekanan uap yang sama pula.
Zat terlarut | Fraksi mol zat terlarut | Tekanan uap jenuh larutan | Penurunan tekanan uap jenuh |
Air murni | – | 17,54 | – |
Glikol | 0,01 | 17,36 | 0,18 |
Glikol | 0,02 | 17,18 | 0,36 |
Urea | 0,01 | 17,36 | 0,18 |
urea | 0,02 | 17,18 | 0,36 |
Diagram PT H2O
Diagram fase atau diagram P.T adalah diagram yang menyatakan hubungan antara suhu dan tekanan dengan fase zat. Diagram fase menyatakan batas-batas suhu dan tekanan dimana suatu bentuk fase dapat stabil.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari diagram fase:
1. garis didih
merupakan transisi fase cair gas. Setiap titik pada garis itu menyatakan suhu dan tekanan dimana air akan mendidih.
2. Garis beku
Merupakan transisi fase cair-padat. Setiap titik pada garis itu menyatakan suhu dan tekanan dimana air dapat membeku (es mencair).
3. Garis sublimasi
Merupakan transisi fase padat-gas. Setiap titik pada garis sublimasi menyatakan suhu dan tekanan dimana zat padat atau uapnya dapat menyublim.
4. Titik tripel
Merupakan perpotongan antara garis didih dengan garis beku dan garis sublimasi.
Bagaimana adil adik sudah makin paham materi Penurunan Tekanan Uap ? jika ada pertanyaan silahkan isi dikolom komentar ya adik adik ! nah untuk materi selanjutnya adalahSifat Koligatif Larutan Berdasarkan Kenaikan Titik Didih Larutan