Hallo adik adik kimia salam kimia ! pernah kah adik adik sebelum nya mendengar kata titrasi ? jika pernah mendengar nya , lalu apa yang dimaksud dengan titrasi?
Titrasi ialah salah satu cara kimia yang digunakan untuk mengukur konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan beberapa volume larutan itu terhadap beberapa volume larutan lainnya yang konsentrasinya telah diketahui. Larutan yang konsentrasinya telah diketahui dinamakan larutan baku. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan beberapa tetes indikator, lalu ditetesi dengan larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi ialah tepat pada saat terjadi perubahan warna pada indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam dan basa dinamakan dengan titrasi asam-basa.
Ada dua jenis titrasi asam basa, yakni asidimetri (penetuan konsentrasi larutan basa dengan memakai larutan baku asam) dan alkalimetri (penentuan konsentrasi larutan asam dengan memakai larutan baku basa).
Daftar Isi
Jenis titrasi
1. Titrasi redoks cocok namanya adalah jenis titrasi dengan reaksi redoks. Secara umum terdapat tiga macam reaksi redoks. Yaitu titrasi iodometri dan titrasi iodimetri.
2. Titrasi kompleksasi adalah jenis titrasi dengan reaksi kompleksasi atau pembentukan ion kompleks. Biasanya dipakai untuk menganalisa kadar logam pada larutan sampel yang dapat menyusun kompleks dengan larutan standar yang seringkali adalah ligan.
3. Titrasi asam basa adalah metode analisis kuantitatif yang menurut reaksi asam basa.
4. Titrasi argentometri ialah jenis titrasi yang dipakai khusus digunakan untuk reaksi pengendapan. Prinsip umumnya ialah mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi. Secara umum, cara titrasi argentometri terdapat tiga macam.
- Metode Mohr : digunakan untuk menandai titik akhir titrasi ialah tingkat kekeruhan dari larutan sampel.
- Metode Volhard : memakai indikator yang bakal bereaksi dengan kelebihan larutan standar menyusun ion kompleks dengan warna tertentu.
- Metode Fajans. Metode : memakai indikator adsorpsi.
Prinsip Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan memakai larutan basa atau sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai menjangkau keadaan ekuivalen ( dengan kata lain secara stoikiometri titrant dan titer tepat berakhir bereaksi) yang seringkali ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini dinamakan sebagai “titik ekuivalen”, yakni titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan suasana dimana titrasi dihentikan dengan teknik melihat perubahan warna indikator dinamakan sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi seringkali titik akhir titrasi melalui titik ekuivalen. Oleh sebab itu, titik akhir titrasi tidak jarang disebut sebagai titik ekuivalen.Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, lalu catat volume titer yang dibutuhkan untuk mencapai suasana tersebut. Dengan memakai data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka dapat dihitung konsentrasi titran tersebut.Titrasi asam basa menurut reaksi penetralan (netralisasi). Salah satu nya seperti titrasi asam basa yakni titrasi asam kuat-basa kuat contohnya natrium hidroksida (NaOH) dengan asam hidroklorida (HCl), persamaan reaksinya sebagai berikut:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl (aq) + H2O(l)
contoh lain yaitu:
NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4 (aq) + H2O(l)
Baca juga :
- Bagaimana Cara Menstabilkan Suatu Koloid ??
- Konsep Asam Basa Menurut Lewis
- Jenis Jenis Koloid Dan Contohnya Berdasarkan Fase Terdispersi Dan Medium Pendispersinya
- Perbedaan Antara Larutan, Suspensi Dan Koloid Beserta Contohnya
- Bagaimana Cara Membuat Partikel Koloid ???
- Bagaimana Cara Mengukur pH Dengan Indikator Asam Basa??
- Aplikasi Larutan Penyangga (Buffer) Dalam kehidupan
- Cara Menghitung pH Larutan Penyangga Asam Dan Basa
- Cara Menghitung pH Asam Lemah Dan Basa Lemah
- Pengertian Konsep Materi Asam Basa Menurut Brownsted Lowry
- Pengertian Konsep Asam Basa Menurut Arrhenius
- Cara Menentukan Rumus pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua teknik umum digunakn untuk menilai titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara lain:1. Memakai pH meter digunakan untuk melihat perubahan pH yang terjadi ketika titrasi dilakukan, seperti membuat plot antara pH dengan volume titran untuk mendapat kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut ialah* “titik ekuivalen”.2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua sampai tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini bakal berubah warna saat titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang digunakan dalam titrasi asam basa ialah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N) dengan volume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N asam x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
(n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = Jumlah ion H +(pada asam) atau OH- (pada basa)
INDIKATOR ASAM BASA
NAMA | pH RANGE | WARNA | TIPE(SIFAT) |
Biru timol | 1,2-2,8 | merah – kuning | asam |
Kuning metil | 2,9-4,0 | merah – kuning | basa |
Jingga metil | 3,1 – 4,4 | merah – jingga | basa |
Hijau bromkresol | 3,8-5,4 | kuning – biru | asam |
Merah metil | 4,2-6,3 | merah – kuning | basa |
Ungu bromkresol | 5,2-6,8 | kuning – ungu | asam |
Biru bromtimol | 6,2-7,6 | kuning – biru | asam |
Merah fenol | 6,8-8,4 | kuning – merah | asam |
Ungu kresol | 7,9-9,2 | kuning – ungu | asam |
Fenolftalein | 8,3-10,0 | t.b. – merah | asam |
Timolftalein | 9,3-10,5 | t.b. – biru | asam |
Kuning alizarin | 10,0-12,0 | kuning – ungu | basa |
Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam basa yaitu indikator fenolftalein. Tabel berikut ini merupakan karakteristik dari indikator fenolftalein.
pH | < 0 | 0−8.2 | 8.2−12.0 | >12.0 |
Kondisi | Sangat asam | Asam atau mendekati netral | Basa | Sangat basa |
Warna | Jingga | Tidak berwarna | pink keunguan | Tidak berwarna |